Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap akhir Ramadhan pasti muncul
perdebatan terkait 1 Syawal. Biasanya ada 3 kelompok yang diributkan,
Muhammadiyah, NU dan Pemerintah. Tulisan ini tidak mengurusi masalah
perbedaan cara menentukan 1 Syawal diantara 3 kelompok tersebut. Tetapi
mencoba melihat 1 Syawal menggunakan salah satu software opensource yang dapat digunakan siapa saja.
Bagi pengguna OS Windows, silakan ambil dari PortableApps, karena portable cukup extract dan jalankan. Bahkan bisa dipasang di flashdisk kalo mo pamer ke calon mertua :D
Untuk pengguna Linux biasanya sudah ada di repositori. Misal untuk ubuntu tinggal jalanin
sudo apt-get install stellarium
Setelah instalasi selesai, jalankan stellarium dan konfigurasi sesuai
kebutuhan, terutama lokasi biar tampilan mendekati keadaan sebenarnya.
Secara default, ketika dijalankan Stellarium akan menunjukkan keadaan
sesuai jam di komputer kita. Akan tetapi kita bisa melihat untuk waktu
yang akan datang maupun yang sudah lewat. Fasilitas inilah yang akan
kita gunakan untuk melihat posisi bumi, matahari dan bulan untuk
menentukan 1 Syawal.
Sebagai contoh, akhir ramadhan tahun 2009 dilihat pada 19 September
2009, maka kita arahkan waktu ke 2009-09-19 jam 17:30, sesuaikan saat
matahari akan terbenam. Untuk memudahkan pengamatan, hilangkan simulasi
atmosfer dan permukaan bumi.

Dari gambar di atas terlihat pada tanggal 19 September 2009 petang,
ketika matahari terbenam bulan sudah terbit. Sehingga sudah masuk
tanggal 1 Syawal. Dan kalo kita perhatikan, ketinggian bulan sudah
>6° jika mengacu kepada ketinggian bulan harus di atas 3° untuk bisa
dilihat dengan mata telanjang, maka kemungkinan besar tanggal 19
September 2009 bulan bisa terlihat dengan catatan tidak mendung. Jadi
lebaran kemungkinan jatuh pada tanggal 20 September 2009.
Sebagai perbandingan, silakan geser waktunya ke 2007-10-11 jam 17:28

Dari gambar di atas terlihat, ketika matahari terbenam bulan sudah
terbit. Akan tetapi ketinggiannya <1° sehingga sulit untuk dilihat
dengan teleskop, apalagi dengan
mata telanjang. Tidak heran ketika itu terjadi perbedaan dalam
menentukan 1 Syawal. Catatan: aku menggunakan kata melihat soale kalo
menggunakan kata menentukan ndak disemprot “emangnya siapa kok bisa2ne
menentukan 1 Syawal” sumber: paydjo
0 komentarnye:
Posting Komentar